Menuju Kebahagiaan (Part 1)

    Tepat dibulan yang sama dibeberapa tahun yang lalu. Aku mencoba memulai hari-hari yang baru dengan cerita yang baru disetiap lembarannya. Saat itu aku siap untuk menulis kembali kertas putihku. Dalam pencarian yang ku lakukan, akhirnya aku memilihnya. Mengumpulkan keberanian yang sudah tertutup. Meyakinkan hasrat dalam diri bahwa pantas ku mendapatkan kesempatan. Hari itu menjadi hariku. 

    Keyakinanku, ia bersamaku karena memang ia datang dengan hati yang tulus dan pastinya ia pun memilihku. Hati yang berdegub kencang dan ketakutan akan memulai sesuatu yang baru. Sejujurnya, aku tak pernah bepergian berdua, aku memiliki pakem-pakem hidup yang senantiasa aku junjung tinggi. Namun, pada suatu hari ia membuatku tak berdaya. Aku bingung harus bagaimana. Aku ingin marah, bagaimana ia bisa menyentuh bagian paling ku jaga selama ini. Rasanya ingin memberontak tapi aku tak bisa. Ia hadir bukan sebagai sesuatu yang baru bagiku karena ia adalah suatu kenangan yang pernah ada dalam hidupku. Kenangan yang belum terselesaikan dengan baik menurutku. Olehkarenanya, kemarahanku teredam dengan rasa kasih yang muncul dengan ketulusan. Aku tau betul perasaan ini. Perasaan ini yang tidak mudah untuk didapatkan. Tapi mengapa ia bisa melakukan itu dengan cepat. Aku selalu membuat pembatasan agar semua tidak berjalan cepat. Sehingga aku tidak terburu-buru dalam menilai seseorang. Tapi yang dia lakukan padauk sangat menyentuh hati kecilku. Saat itu pun aku sudah memutuskan bahwa aku JATUH CINTA kepadanya. 

    Apa yang harus aku lakukan selanjutnya?.

Komentar

Postingan Populer