Perjalanan

Aku pernah mengejar seseorang karena rasa cinta. Aku pikir itu adalah usahaku menggapai suatu harapan. Walaupun di hari itu pun aku mendengar isi hatinya yang ternyata tak yakin atas rasa yang ada. Sampai akhirnya aku hanya bisa menangis. Tak peduli kelemahan yang harus terlihat jelas. 

Dalam perjalanannya aku menyadari, bahwa jarak antara dia dan aku ini lah yang mengajarkan aku sebesar apa rasa cintaku. Bahkan aku sudah merasa sempurna dengan kehadirannya. Akhirnya ku berlari untuk menghampirinya ditemani air mata, rasa sedih, dan takut. Apakah dia pernah merasakan ini juga?.

Awalnya ku pikir ia bisa menerima kekuranganku sehingga semua terlihat indah. Aku salah. Saat perjalanan, terpikir apakah aku yakih?. Aku bahkan tak melihat kekurangannya karena aku sudah melihat apa adanya. Semua terasa sempurna dan sempurna.

Hari ini aku dalam perjalanan untuk mengejarnya kembali. Aku berusaha menahannya tapi hati kecil berkata lain. Akhirnya langkah ku mengikuti hati ini lagi. Aku tak tau apa yang akan terjadi. Hanya ada kekhawatiran. Aku sadari saat ini, bahwa hanya aku yang selalu berusaha dengan semua yang ada. Aku yang tidak pernah meminta lebih, aku juga yang harus mengalah. Aku hanya bisa diam.

Sampai akhirnya aku bertanya-tanya, apakah aku akan melewati jalan ini lagi, mengendarai kereta dengan pemandangan persawahan yang berusaha menenangkan hati2 ku selama perjalanan?. 

Boleh tolong aku lagi? Tolong jangan tinggalkan aku disaat aku sedih. Aku berterima kasih atas perjalanan yang sudah ku lewati baik tawa dan haru, indahnya pemandangan yang membuatku sadar untuk tidak bersedih hati. 🦾

Komentar

Postingan Populer