Resah
Sesaat aku bingung harus menulis apa. Terlalu banyak hal yang ingin ku sampaikan. Sebelumnya ku apresiakan berjuta-juta doa yang baik atas semua usaha yang telah dilalui selama satu tahun ini. Sebetulnya masih ada ruang kegelisahan di hati ini. Lelah pikiran dan fisik. Aku harus bertarung lagi untuk segala justifikasi yang sulit untuk divalidasi. Beragam langkah ku lakukan. Kadang ku dibuatnya bahagia. Tapi sekitika aku bisa bersedih. Lara hatiku, pedih mata ini.
Sempat aku berpikir hanya ada aku saat ini. Tapi aku salah. Masih ada dia, dia yang berharap lebih atas segala kasihnya. Lalu, aku harus bagaimana?. Kalau dia bisa dengan mudah menunjukkan sedihnya. Aku bagaimana? Apakah sedihku, tiada hari tanpa air mata ini dilihat?.
Aku berjalan bersama mu saat ini, tapi sebetulnya resah yang kurasakan. Bisakah kau sedikit menghargai, melindungi dan menjaga perasaanku?. Kebahagiaan yang kurasakan sangat mudah menjadi hambar saat ku tau kau masih meluangkan waktu dan pikiranmu untuknya.
Ingin rasanya ku minta tolong. Adakah yang bisa menolongku?. Tarik aku keluar dari lingkaran ini. Membuat orang lain harus menunggu selalu menjadi pilihanmu. Ingin rasanya ku bertanya, apa kamu tau apa yang aku rasakan? Pernah kamu merasakan sakit yang sama seperti ini.
Ya tuhan tolong aku dari semua ini. Bantu aku melewati ini.
Semoga segala ruang resah dan keluh kesah itu lekas menguap ya :)
BalasHapusThank you ya, semoga segala kebaikan memberi arti yang bisa menghapuskan resah
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus