RASA
Aku ingin bercerita kembali, bercerita tentang ia yang sudah memberikan ku tempat yang nyaman untuk tau arti rasa kasih. Mungkin Sudah lama rasanya aku tidak menemukan rasa yang seperti ini. Ketika aku beranggapan semua yang datang hanya permainan. Lelah aku menjadi tempat sampah bagi mereka yang aku sendiri tak punya rasa untuk mereka.
Kemudian aku lihat ia. Dia yang aku selalu ingin ku temui dan kembali dimana saat ia berada dihadapanku, membuat gemetar hati dan pikiranku. Kerap kali aku memaksakan hati, mata dan telinga ku agar sinkron dihadapannya. Apakah aku salah dengan rasa ini?. Aku tak tau bagaimana rasanya terhadapku, cukup yang ku tahu adalah rasaku terhadapnya. Aku dengan sadar telah menemukan kenyamanan yang telah hilang dan muncul kembali. Aku tidak perlu berpura-pura untuk menerima segalanya. Sebab aku diajarkannya untuk bertanggung jawab atas kebahagiaanku sendiri. Mungkin aku sudah perlahan-lahan menemukan jalan kecil menuju pintu hatiku yang sudah membeku.
Dari yang sebelumnya ku menjadi mengerti untuk tau cara menerima sebuah rasa. Sehingga aku bisa menikmati hidup ini dengan benar-benar hidup. Aku merasa sedang dan selalu ingin dalam dekapnya. Bolehkah aku meminta peluk hangatnya?. Pelukan yang telah membuatku hilang rasa takut. Peluk yang membuatku ingin melabuhkan hati ini. Peluk yang memberikan kekuatan dan kenyamanan yang berbeda.
Sekarang aku mengetuk pintu hati yang beku ini agar terbuka perlahan. Aku berusaha mengarungi ketukan pintu hati ini sampai aku mampu mengatakan padanya bahwa aku sudah menemukan rumahku. Aku pun sudah menjadi luluh akannya. Pintaku saat ini pada-Mu untuk menikmati hidup berbahagia.
Komentar
Posting Komentar